Minggu, 28 Desember 2014

Senyum, Do'a dan Harapan

Januari 2015, 
Waktu terus berjalan kini telah memasuki tahun 2015, uforia pesta kembang api dan segala macam bentuk perayaannya menghiasi kota, segala penjuru di negeri ini, bahkan sampai desa dan gang-gang kecilpun ikut merayakan pesta pergantian tahun 2014-2015. meskipun tidak semegah dan serame di kota-kota besar, keni semua menikmati dan menyambut meskipun dengan bakar jagung atau tiupan terompet dan kembang api, tanpa koser dan lainnya, yang jelas mereka menikmati dan merayakannya. semua hanyut sdalam pesta pora itu, seakan kita lupa bahwa usia kita semakin berkurang dan tentang perbuatan masa lalu dan merencanakan masa depan. ini adalah waktu yang tepat untuk instropesksi diri, apa saja kelemahan dan yang akan menjadi kekuata kita dalam menjalankan hidup, mensyukuri nikmat dan karunianya. namun perayaan itu tidak saja bernuansa hiburan dan yang sifatnya hura-hura, di beberapa daerah termasuk kota cirebon, di Alun-alun kejaksan depan Masjid Raya At-Taqwa diadakan istigosah (doa bersama) dalam menyambut maulid Nabi Muhammad saw. (Hari lahir Nabi). suasananya pun tak kalah ramai, biasanya aku rutin untuk mengikuti majelis itu yang dipimpin oleh Buya Yahya Zaenal Ma'arif Pengasuh Al-Bahzah, kegiatan tersebut rutin dilakukan sejak tahun 2010, kami pernah dilibatkan kegiatan tersebut, sungguh luar biasa lantunan ayat suci dan sholalwat menambah keindahan dan kedamaian hati kami, meskipun suaranya akan bentrok dengan kembang api yang menggelegar, lantunan sholawatpun tak kalah menggelegarnya. sayang sekali 2 tahun terakhir saya belum berkesempatan hadir, padahal aku rindu dengan suasana itu, saat malam kota penuh dengan lautan manusia, dengan konsekwuensi pulang larut malam, kerena menhindari kemacetan, dan orang tuaku tak masalah dengan itu, aku cukup tau diri dan memanfaatkan kebebasan yang mereka berikan untukku untuk bergaul dan mencari ilmu sebanya-banyaknya dan tidak pernah neko-neko.
Aku hanya menikmati tahun baru di rumah, namun itu tidak membuat ku terus merasa jenuh, aku memanfaatkan untuk  mentafakuri diri atas dosa-dosa yang telah dilakukannya selama ini, aku sadar betul aku adalah mahluk yang lemah, tanpa kuasanya aku bukan siapa-siapa. 
Senyum adalah keindahan dan selalu dinantikan dan diinginkan oleh setiap orang, di tahun 2015 ini saya ingin selalu melihat senyum dari raut wajahnya yang semakin banyak guratan garisnya, menandakan bahwa  usianya semakin menua, mereka adalah segalanya bagiku, jiwa dan raganya rela dikorbankan untuk mendidikku sampai saat ini aku berusia 22 tahun, hm...hm.. kadang aku merasa tiada guna dan aku belumlah apa-apa karena belum bisa berbuat banyak dan membahagiakannya. maka harapan terbesarku adalah melihatnya selalu tersenyum karena aku, dan karena itulah aku akan bahagia dan menuju kesuksesan, aku tidak akan dapat menggantikan semua pengorbanannya dengan apapun, karena tidak tergantikan bahkan dengan harta benda sekalipun.
 Do'aku di tahun ini adalah sembuhkanlah Ibuku dan angkatlah penyakitnya Ya Rabb, beliau ingin sekali bisa berangkat menunaikan Ibadah Haji. dan aku mendapat pekerjaan yang bermanfaat, juga melanjutkan S2 dan tetap berjuang di jalanNya untuk ummat, melalui PMII adalah pilihan dan keyakinanku bahwa semuanya akan baik-baik saja, PMII hanyalah Bendera dann Organisasi, tapi semua kembali kepada insan yang ada didalamnya, dan semoga aku bisa bermanfaat dan berjuang. dan bulan ini aku memilih untuk merantau di Ibukota, aku niatkan untuk menimba ilmu dan mengembangkan diri, karena saya mempunyai kesempatan itu, aku bertekad aku besar , keluargaku besar dan cirebon akan besar, semoga niat ini selalu mendapat Ridha dari Mu Ya Allah. dan restu dari kedua orang tuaku, dan guru-guruku. ku yakin Engkau selalu menyertai hambanya yang selalu mengingat dan menyebutNya. semoga aku termasuk golongan orang-orang yang beriman juga bertaqwa.
Dari semua do'a dan cita-citaku itu, aku berharap bahwa hidupku dapat bermanfaat untuk kehidupan, dan selalu berbuat kebaikan di sampai akhir menutup mata, meskipun kadang aku tak tahu apakah itu baik atau tidak, karena baik menurut manusia belum tentu baik menurutNya, bila ukurannya adalah kebenaran Tuhan, maka di akhir do'a dan segala laku aku lafalkan kalimat istigfar memohon ampun pada Allah, karena atas kehendaknya jugalah kita bisa berbuat, Allah belum tentu memberikan apa yang kita mau, melainkan akan memberikan apa yang kita butuhkan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

Di Perantauan

Move On

Bangkit dan lawan

Ajari Aku Cinta : Memilih Sunyi

Hidup itu penuh pilihan, soal cita-cita dan cinta, atau apapun. ini cerita tentang romantisme, meskipun tak seromantis telenovela, novel, rama dan sinta, dan drama percintaan lainnya, kisah ini juga tak begitu tragis sebab sang pujangga cinta masih tegap berdiri mencari dan menanti cinta sejatinya.
Prinsip adalah pijakan hidup untuk melangkah, ia merupakan asas yang harus digenggam kuat. sebagai landasan kebenaran,namun keberadaannya sangatlah diperlukan agar hidup kita tak hilang arah, terhempas bersama besarnya gelombang ombak, maka cahaya kehidupan akan sirna. tentunya setiap orang punya cerita, prinsip dan pilihan hidup yang berbeda.
Aku adalah seorang gadis yang tumbuh seperti gadis umum lainnya dan mendapatkan anugrah cinta dariNya, besar di lingkungan yang religius atau ketidak percayaan diri,karena itu aku memilih sunyi.
Saat remaja adalah masa dimana mereka bisa mengekspresikan diri dan melakukan apa saja yang diingankan, namun hampir sebagian besar mengarah pada tindakan negatif, rasa hura-hura dan menguasai karena menganggap dirinya jagoan. mulai dari satu individu dengan mempengaruhi lainnya, lama-lama menjamur. itulah sedikit gambaran tentang anak-anak generasi muda, bagaimana mau memperjuangkan negeri ini jika tindakan negatif mendominasi, dan hanya akan menimbulkan masalah. 
Masa remaja rentan sekali dengan hal yang sifatnya hura-hura, namun juga akan bermanfaat jika kita mau berkembang, karena ia adalah bagian cahaya kehidupan dan penentu masa depan, saat usia remaja perkembangan secara fisik dan psikologis telah berubah, karena adanya peningkatan hormon, sehingga kondisi biologis seseorang baik dalam hal alat reproduksi, misal dia mengalami menstruasi,serta masa ini adalah masa pencarian jati diri, timbulnya rasa tertarik antar lawan jenis, dan sebagainya.
Baiklah ini waktunya aku menjelaskan tentang perjalanan cintaku, tapi aku menuliskan dimulai dari SD, aku sering sekali berpindah sekolah, mulai dari SDN Sendang II, SDN Wanlor II dan SDN II Kecomberan. lucu sekali dan bahkan masa yang indah bisa dibilang, penuh kepolosan dan keluguan, ya wajarlah, namun aku tidak bisa banyak cerita disaat usia kelas satu sampe lima,pokoknya saat itu adalah masa mereka untuk belajar dan bermain, 

Sabtu, 27 Desember 2014

Aku dan Kebesaran Mu

Tanggal 22 desember 2015 adalah perjalanan yang indah menyaksikan kebesaran Mu Tuhan, Gunung Bromo dan Pasir berbisik akhirnya bisa ku daki.puncak adalah keindahan yang didapat, kepuasan adalah buah dari sulit dan jerih payah yang telah dilalui, ternyata untuk mencapai puncak memang kita harus mendaki. begitu juuga kehidupan bahwa untuk mencapai kesuksesan kita harus melewati proses, tentunya hasil tak akan pernah jauh dari proses yang sudah kita lalui, dan itu adalah konsekuensi logis yang dialami oleh semua orang-orang besar.
Semesta dan berbagai macam bentuknya yang Allah ciptakan adalah buah KasihNya, penuh rahasia dan makna tersembunyi, keindahannya menyelusup kalbu membawa kita untuk melafalkan kalimat asmaNya " Alllahu akbar... Allahu akbar" (Maha Besar Allah), luar biasa ciptaanMu Tuhan, semua orang mengakui akan keagunganMu Tuhan. Dia Maha pencipta menciptakan mahluknya hanya untuk Ibadah padaNya.. bagi saya ini adalah perjalanan yang paling indah, aku dan KebesaranMu Tuhan.menyadarkan aku yang sejatinya manusia biasa yang belum patut untuk dibanggakan dan tak layak untuk menyombongkan diri, aku sadar bahwa aku diciptakan bersama alam adalah karunia, dan hidup harmonis dengan semua mahluknya adalah cara aku mempertahankan hidup dan menerima karunianya. menjadi Khalifah fil ardh adalah pilihan pasti tanpa kompromi.
Semoga aku termasuk golongan orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Amiin

Sabtu, 20 Desember 2014

Hari Haru

Tiga hari sudah aku menikmati hiruk pikuk Ibu Kota di bulan november, hampir setiap bualnya aku berkunjung ke sana setelah pengukuhan PB PMII dan aku resmi menjadi bagian di struktural periode 2014-2016,  namun untuk saat ini tujuan utamaku untuk mengikuti seleksi wawancara beasiswa S2, aku datang dengan penuh harap dan begitu percaya diri, ada manfaatnya juga petuah guru-guruku dan pengalaman serta penggemblengan dari senior-seniorku, minimalnya ku lebih percaya diri dan paham persoalan sekitar, dan semuanya harus aku lakukan sendiri tidak boleh banyak berharap pada orang, dan seblumnya juga aku tak percaya bisa meleati seleksi administrasi. Syukur ku ucapkan tiada henti-hentinya, aku teringat waktu seminggu sebelum mengupload berkas persyaratan untuk beasiswa, minder dan bahkan hampir aku putus asa untuk mendaftarkan diri, karena masih ada beberapa persyaratan yang belum. aku merasa ada energi yang begitu kuat mendorong bahwa aku harus segera bicara pada ibu untuk meminta mpun dan ridha, semoga ada titik terang darinya..  mulanya aku agak kaku,,dan sulit mendpatkan perhatian serta fokus bicara, malah awalnya mengira, aku ingin ngobrol khusus dengannya, eehhh ibu sangka aku ingin bicara soal peminangan dan kawin, haduh2 sampaii saat ini pun aku tak tau mau nikah kapan, bahkan dengan siapa akan menikah pun tidak tahu,,orang bilang aku jomblo akut...ya sudahlaahh..aku rapopo,,  kembali aku berusahamengarahkan pembicaraan, akhirnya obrolan kami mencair, bahkan saat itu suasana begitu haru, saling berbagi kisah kasih, aku semakin hanyut karenaibu menceritakan riwayat saat seusiaku,, bahkan beliaudulu ingin pergi ke arab saudi menjadi TKW,, oohh Ibu betapa pilunya kisahmu, aku semakin bersyukur dan bangga, mempunyai orang tua sepertinya, tak terasa waktu menunjukan semakin sore, dan obrolan kami harus segera berakhir, Ibu mengakhirnya dengan do'a restu dan suport yang begitu berarti, mengantarkan aku pda semangat untuk tetap hidup, bertahan, berjuang bahkan berperang sekalipun.
aku telah mendapatkan jiwa yang separuhnya telah pergi, dan aku melanjutkan untuk mendaftarkan diri di program beasiswa LPDP. dan aku dinyatakan lulus seleksi administrasi, ketika mendapatkanya aku bahagia karena hendak mengabarkan berita bahagia kepada ortu, karena pasca wisuda, aku lom bisa berbuat apa-apa untuk mereka, dan melalui inilah harapanku bisa membuat mereka bahagia.
senjapun tiba, awan mendung menyelimuti langit ibu kota, tepatnya di Salemba Tengah III, Jakarta Pusat, mendadak aku teringat orang tua, aku sms mamah,
" lagi apa mah..?"
"lagi tiduran sakit ga bisa bangun,"
"dduaarrr" hatiku bagai disambar halilintar setelah membaca jawaban sms dari mamah, membuyarkan konsentrasi yang tengan mempersiapkan diri untuk menghadapi tes besok, aku gelisah dan semakin tidak karuan... akhirnya ku telpon untuk mendengar suaranya, heuum telponya ga di angkat,, lima menit kemudian HP ku berdering, mamah menghubungiku..
" ada apa teh ,.. ??" (suaranya begitu tertatih dan lirih)
" Oh,, ga apa2..(tak tahan ingin menangis)
"ya maaf tadi ga diangkat, soalnya lagi solat, solatnya aaja sambil duduk, teteh doainnya di sana" " jangan lupa baca do'a"(spertinya menangis )
aku ingin segera mengakhiri pembicaraan karena air mata ku t'lah menetes dari tadi, dan aku tidak ingin menampakan kesedihan..
"ya mah mamah doain juga.."
"teteh lagi apa, ?"
"lagi baca-baca aja, udah dulu ya mah ... " ( air matanya semakin deras, namun suaranya tertahan, terasa begitu sakit,)
"teteh udah hubungin bapa belum.. "
"belom.."
"bapanya, nanya aja teteh uda sms belum,, yaudah bapanya dikabari, di sms atau telpon.."
" ya, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
setelah percakapan itu aku menarik diri dari buku-buku, artikel dan leptopku, untuk menangis dan mengadu padaNya.. Ya rabb mudahkanlah segala urusanku..
setelah salat magrib aku telpon bapa, memenuhi janjiku pada mamah. sambil menikmati tempe mendoan yang ku beli disekitar taman..
telponnya diangkat, pertanyaan bapa seputar keadaanku di jakarta, sama siapa? betah ga? uangnya masih ada ga ? pulang kapan ? dan  udah makan belum ?, tentunya aku jawab semuanya baik-baik saja dan dengan nada seriang mungkin, meskipun lain dari kenyataannya, karena aku mau membuatnya tenang tanpa pikiran hanya akan membuatnya sakit, tentang anak gadisnya di perantauan. aku myakinkan bahwa semuanya baik-baik saja, meskipun aku harus menahan jangan sampai menangi, karena pertanyaanya begitu menusuk bagian dalam hatiku, bahkan sangat dalam, sampai-sampai tidak terukur kedalamannya. semuanya menyadarkan aku akan kasih sayangnya dan perjuangannya. hari itu penuh haru, dan aku menikmatinya sepanjang malamku dengan linangan air mata...
oh ibu dan bapa, tak usah kau khawatir anak gadismu cukup kuat untuk melalui itu,, karena kalian terlalu kuat mendidiknya.. maka cukuplah bekal yang kalian berikan untuk masa depannya, bahkan lebih karena aku tak bisa membayarnya dengan apapun, aku ingin do'a restumu yang mengantarkan aku..
salam cinta teruntuk Ibunda Yeni Latifah dan Ayahanda Ahmad Syifa, kalian sungguh luar biasa. :D





Luka

selama ini aku tak pernah sesedih ini, entah apa yang kurasa malam ini begitu pilu. memandang wajahnya saja air mata sudah mengambang, dan semakin lama ku menatapnya maka air itu ingin menerjal dari pertahanannya, tak mampu aku membendungnya. perempuan tangguh itu kini semakin layu dan tawakal, karena harus bertahan dari rasa sakit yang amat mendalam, belum lagi mengahdapi ketiga putranya yang aneh-aneh tingkah lakunya, oohh,,, kulihat guratan garis yang semakin berlipat, dan kantung mata yang menggelayut, juga sudah tidak perkasa seperti dahulu, semua pekerjaan pasti dia kerjakan, tapi kini duduk adalah aktivitas terbaiknya untuk meringankan sakit yang dia derita, kesembuhan, keceriaan dan kasih sayangnya selalu ingin aku rasakan,,, meskipun aku tak merasakan apa yang dia rasa, tapi kini aku melihat  jelas betul perubahan yang ada pada perempuan cantik itu,tubuhnya semakin mengurus, dan nafsu makannya pun berkurang, dan kami seringkali kali bertengkar untuk persoalan yang sepele, padahal aku terluka, dan menggoreskan luka dihatinya yang selau membuatnya jengkel... maaf beribu maaf Ibu, Ridha dan Do'amu selalu ku nantikan disetiap waktu, dan itu cinta kasih mu yang tak ternilai oleh apapun.

PERANKU BAGI INDONESIA



Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal. Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya akan sumber daya alamnya, berabad-abad para pahlawan, pemuda, perempuan dan seluruh rakyat Indonesia berkorban demi merebut kemerdekaan tanah air Indonesia, untuk bangsa yang berdaulat, adil dan makmur. Kini hampir setiap hari kita menikmati media dengan berita-berita yang memprihatikan bagi negeri ini, realitas sosial dan kesenjangan semakin terasa.
Tentunya apa yang kita lakukan saat ini belumlah seberapa dibandingkan pengorbanan para pendahulu, saat ini bisa menikmati segala aktivitas tanpa harus di hantui dengan senapan panjang, bom molotop bahkan pedang yang siap memenggal, maka pertanyaan, apa yang sudah kita berikan untuk negeri ?, menjadi sangat penting, apa lagi saat ini musuh kita tidak nyata, karenan musuh itu ada pada bangsamu dan diri sendiri.
            Sebagai generasi muda, mahasiswa dan masyarakat intelektual, yang dianggap cakap dalam hal apapun, kehadirannya sangat diharapkan, menjadi solusi setiap persoalan yang ada di negeri ini. Sebagai bentuk tanggung jawab moral, sosial dan melaksanakan tri darma perguruan tinggi, dan mahasiswa merupakan agen sosial, agen perubahan dan agen kontrol, maka peran sertanya dapat mempengaruhi kemajuan bangsa. Kalau bukan generasi muda dan kita siapa lagi?.
            Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain dan komunitas sosial, kombinasi antara posisi dan pengaruh, antara peran individu dan kolektif saling terkait,  menjadi kesatuan yang tak terpisahkan, karena kemajuan bangsa ini dibentuk oleh peranan kolektif. Saya ingin menjadi bagian dalam pembangunan negeri ini, saya melakukan peran saya baik secara pribadi maupun berkelompok.
            Secara pribadi peran saya adalah mencari ilmu. Kewajiban yang paling mendasar sebagai generasi penerus bangsa adalah belajar dan terus belajar, menjadi pribadi yang berkarakter, diantaranya mencakup, intelektualitas, peka terhadap sosial, dan keluhuran moral. Untuk melakukan sebuah perubahan tidak bisa dilakukan sendirian, maka melalui kelompok dan organisasi peran saya dapat lebih maksimal.
            Pada masa kuliah saya semakin memahami akan pentingnya peran kita buat bangsa ini, peran saya di mulai dari aktif diberbagai kegiatan dan forum ilmiah guna menambah wawasan, diantaranya mengadakan sekolah dan pemahaman terhadap remaja mengenai kesehatan reproduksi, baik dari sudut pandang medis maupun agama Islam, juga pernah menjadi pementor kegiatan ekstrakulikuler kerohanian di beberapa sekolah SMP dan SMA kota Cirebon, mungkin karena aktivitas saya di FSPMC dan Remaja Masjid Raya At-Taqwa yaitu masjid terbesar se Wilayah III Cirebon, sehingga saya di minta untuk menjadi mentor oleh adik-adik pelajar. Saat kuliah juga aktif di salah satu UKM dalam mengadakan berbagai kegiatan diskusi dan bedah buku.
Untuk mengeksplor skill bahasa saya bergabung dengan Sang Bintang School (SBS), ialah merupakan kelompok belajar pada bidang bahasa inggris, saya merasa semakin bermanfaat bisa bergabung, karena kami melakukan gerakan gemar membaca dan kampanye jangan mencontek, setiap minggu sekali bersama teman-teman SBS mengumpulkan, mengundang ade-ade yang kurang mampu, tidak berkesempatan seperti kita, baik waktu, finansial dan sebagainya namun mereka masih mempunyai semangat untuk belajar, kegiatan yang dialkukan selain belajar bahasa inggris, masing-masing partisipan diwajibkan membaca buku, dan di persentasikan hasil bacaannya juga dengan bahasa inggris, sebagai aplikasi dari gerakan gemar membaca tadi.  
            Berkat pengalaman, dan kepercayaan dari teman-teman, saya terpilih menjadi Ketua Umum HMJ Al-Akhwal Al-Syakhshiyyah, yang sebelumnya saya belajar dan mengabdi di UKM dan Senat Mahasiswa Fakultas Syariah menjadi pengurus harian, melalui HMJ ini saya menginisiasi, bagaimana HMJ AAS ini bisa berperan baik seacara internal maupun eksternal, untuk internal diantaranya mengaktifkan diskusi hukum, dan kitab kuning, sebagai tambahan ilmu di luar jam mata kuliah, semua pihak civitas akademika mengapresiasi betul atas kegiatan ini khususnya fakultas syariah, kemudian peranya secara eksternal adalah dengan meleburkan dan melibatkan diri pada masyarakat sekitar, melalui kegiatan-kegiatan sosial, selain itu juga aktif melakukan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai kampus, salah satunya dengan mengirimkan delegasi untuk mengikuti lomba simulasi peradilan semu di Purwokerto. Juga melakukan audiensi dengan lembaga-lembaga terkait. 
            Setelah mendapat pelajaran yang sangat banyak di SBS, di kampus saya dengan teman menginisiasi membuat English Holiday, adalah kelompok belajar bahasa inggris saat liburan semester, kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Cisambeng Majalengka, selama satu minggu penuh, dengan dipandu oleh dosen-dosen yang berkompeten. Kami memilih pondok pesantren karena kami memandang pondoklah yang paling tepat dalam membangun karakter, baik dalam hal kedisiplinan, ketaatan, dan keluhuran moral.
            Dalam hal meraih kesuksesan dan membangun bangsa, tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki, namun kepercayaan diri, dan berbagai macam faktor membuat mereka urung tampil di publik, atas dasar itu saya bersama sahabat-sahabat perempuan saya membentuk el-pasya (perempuan syariah), sebagai wadah komunitas perempuan yang ingin  belajar, berbagi dan menumbuhkan rasa percaya diri mereka, meskipun awalnya sangat kontroversial, namun kini dirasakan kiprahnya, di kampus semakin banyak perempuan yang sadar akan penting peranannya dalam membangun bangsa ini, kami juga pernah bekerjasama dengan ATKI Hongkong, melakukan pendidikan dan advokasi buruh migran di Desa Gua lor, Kec. Kaliwedi Kab. Cirebon, karena Cirebon salah satu daerah pemasok buruh migran terbanyak, diantaranya di Desa Gua lor, 90% mata pencaharian mereka adalah buruh migran dan sebagian besar adalah perempuan.
            Di lingkugan rumah, bulan Mei 2014 saya diminta ikut serta memakmurkan Masjid Agung Arum Sari oleh DKM salah satunya dengan menjadi guru dan akan merintis madrasah Masjid Agung Arum Sari, sulit dan tidak ada alasan untuk menolak permintaannya, maka saya jalani untuk mengabdi di Masjid, lagi pula kegiatan saya saat itu hanya organisasi dan menulis skripsi. Pada mulanya saya mengajar sekitar 10 anak, alhamdulilah semakin hari semakin bertambah, sampai saat ini ada sekitar 30 peserta didik.
            Setelah lulus dari pergururuan tinggi, yaitu S1 dengan predikat sangat memuaskan dan mendapat gelar Sarjana Hukum Islalm S.H.I, baru-baru ini saya bergabung dengan posbakum di Kota Cirebon, berharap dapat mentransformasikan ilmu yang saya dapat di bangku kuliah, bahkan akan menambah ilmu dan pengalaman yang didapatkan dilapangan. Semua itu adalah bagian kecil dari peranku, semoga dapat bermanfaat buat bangsa ini, dan saya berharap dapat melanjutkan program magister, untuk terus meningkatkan kulitas dan pengetahuan, agar dapat berperan lebih besar di masyarakat sekitar, dan apa yang saya lakukan tidak lain hanyalah pengabdian saya terhadap bangsa. Saya yakin pendidikan adalah modal terbesar untuk kemajuan.

SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU



Tidak ada satu orang pun yang menginginkan kegagalan, sukses adalah dambaan setiap orang. Meskipun makna sukses berbeda antara satu dengan lainnya, sebagian orang ada yang mengkaitkan sukses dengan pencapain materi atau harta, sebagian lagi ada yang mengkaitkan sukses dengan ketenangan hati dan bermanfaat bagi orang lain, maka sukses itu sesuatu yang relatif, setiap orang memiliki ukuran kesuksesan sendiri. Kesimpulan saya sukses adalah suatu capaian impian atau tujuan dengan usaha, kerja keras dan proses yang di jalani dalam hidupnya. Tema besar essay ini bagi saya sangat penting, sebagai refleksi apa saja yang sudah kita capai, sehingga kita mampu menjawab dengan tepat parameter kesuksesan kita, sebagai upanya untuk terus meningkatkan kualitas diri.
Saya selalu menuliskan apa yang menjadi impian, dan tujuan dalam hidup setiap tahunnya. Dengan segala keterbatasan yang ada, membuat selalu bersyukur dan berusaha untuk meraih kesuksesan. Tahun 2009 saat saya masih duduk di bangku Madrasah Aliyah, keluarga kami mendapat ujian, Bapak mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang pada tangan kanannya, hampir satu bulan dia tidak berangkat kerja seperti biasanya, saya merasa sangat terpukul dengan keadaan ini dan konsisi ekonomi yang tak menentu, namun itu tidak menyurutkan semangat saya untuk tetap belajar dan sukses. Tahun berikutnya, kakek tersayang harus pergi untuk selama-lamanya, saya telah kehilangan spirit dan figur yang saya banggakan, akhirnya ini menjadi sebuah pengalaman yang berharga bahwa kita harus siap dan survive dengan kedaan dan kondisi apapun, sukses mengendalikan diri, dari keputusasaan suatu yang luar biasa.
            Harapan saya saat Aliyah bisa di bilang cukup sederhana, diantaranya saya ingin menjadi pengibar bendera merah putih, motivasi itu berawal sewaktu saya SD mengikuti upacara bendera di Alun-alun Kota Cirebon dan berkenalan dengan seorang tentara, juga ingin berprestasi dan menjadi pemimpin, karena saat SMP dulu aku selalu di olok-olok, hanya karena aku pendiam, padahal prestasiku juga ga buruk-buruk banget. Aku dapat mencapai semuanya karena kesungguhan dan tekad serta ketekunan dalam menjalankan proses, saya dapat menjadi pengibar bendera, selalu masuk dalam penjaringan bakal calon ketua osis, dan organisasi yang aku ikuti di luar sekoalah seperti FSPMC, RMA, aku juga masuk peringkat lima besar di kelas, pernah mewakili sekolah untuk mengikuti lomba pidato Islami Se Wilayah III Cirebon, dan aku dapat melanjutkan kuliah di IAIN SNJ Cirebon tanpa melalui tes, hanya dengan nilai rapot. Semuanya adalah bagian dari sukses dalam hidupku, karena berhasil mencapai apa yang menjadi harapan ku pada masa itu.
            Tahun 2010 aku memilih IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai tempatku menimba ilmu, karena orang tua tidak merestui aku untuk belajar di luar kota, saya menerima itu dan saya tetap bersyukur dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, saya sadar karena tidak semua orang dapat merasakan dan melanjutkan sekolah, maka harus memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin. Di semester pertama adalah fase beradaptasi, yaitu masa transisi dari SMA / MA ke jenjang lebih tinggi, dimana kita harus proaktif dalam mencari ilmu dan pengalaman, saya tidak mengalami kesulitan untuk itu, karena pengalaman yang mengajarkan saya untuk menjadi lebih baik.
            Berprestasi dan mendapatkan beasiswa harapan yang harus saya raih, juga sebagai bakti pada orang tua, meringankan bebannya untuk membiayai sekolah ketiga anaknya. Alhamdulilah IP saya selalu di atas 3,00 dan mendapatkan beasiswa selama kuliah, meskipun ditengah kesibukan selain kuliah sangat padat, tetapi tidak menghambat saya untuk berprestasi, karena selain kuliah saya aktif di berbagai kegiatan sosial dan organisasi, sebagai ejawantah atau aktualisasi diri atas ilmu yang saya dapat di perkuliahan dan lainnya. Hal ini merupakan bentuk sinergitas dan integritas moral antara tanggung jawab individu dan sosial harus selalu berdampingan, karena sejatinya kita manusia adalah mahluk sosial.
            Kedua orang tua, guru-guru dan sahabat, adalah motivasi saya untuk terus maju dan bangkit, mereka membuat hidup sya menjadi berwarna, tetap bertahan dalam keadaan apapun, nasihatnya membuat aku lebih bijak dan menata diri. Pada semester berikutnya teman-teman kelas mempercayaiku untuk menjadi kordinator kelas, entah apa yang membuatnya menaroh percayaan kepada saya untuk memimpin kelas, mulanya aku tak percaya diri, dan juga sangat jarang kalau perempuan yang memimpin, akhirnya karena sudah menjadi keputusan dan kesepakatan bersama saya jalani amanah itu, dengan ketekunan dan keyakinan, capaian saat itu adalah bagaimana saya bisa bermanfaat untuk orang lain, suatu bagian dari kesuksesan saya.  
            Semester 6, adalah masa mendekati akhir studi S1, mungkin berkat ketekunan saya menjadi Kosma dan ke supelan saya dalam berkawan, karena niat dapat bermanfaat untuk orang lain, mahasiswa jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah mempercayai dan memilih saya untuk memimpin, dan bekerja mengaftikan kembali kegiatan yang sempat vacum, dalam organisasi jurusan yang biasa di sebut HAMAS (Himpunan Mahasiswa Jurusan Al-Akhwal Al-Syakhsiyyah), awalnya saya tidak menyanggupi itu karena pasti akan di sibukan dengan kegiatan kuliah menjelang akhir, seperti KKN, PKL, Kompre, dan Skripsi yang di takuti oleh kebanyakan mahasiswa, dan membagi peran di rumah dan kepemimpinan perumpuan sangat jarang pada masa itu, tetapi dengan berbagai pertimbangan, dan keprihatinan bahwa HAMAS kini sedang krisis kader dan lain-lain, dan membutuhkan seorang leader serta figur untuk menjalankan roda organisasinya, akhirnya saya menerima itu dengan dukungan dari semua pihak, lagi-lagi niat saya adalah untuk mengabdikan diri dan bermanfaat. Pada masa itu saya mendorong teman-teman saya untuk mengaktikan dan membuat, klub belajar dan diskusi, karena saya memandang pengetahuan adalah kekuatan kita, dan kita adalah mahasiswa yang sejatinya sebagai masyarakat ilmiah atau intelektual, maka diskusi merupakan basis untuk meningkatkan kapasitas intelektual kita. Dan menjadikan HAMAS berperan di masyarakat, bahkan menunjukan kiprahnya di tingkat nasional. Semua itu berkat dukungan semua pihak, sahabat, dosen dan adik-adik kelasku.
            Setelah menjadi ketua, saya belajar lebih banyak tentang arti sebuah pengorbanan tenaga, waktu, pikiran, materi dan keluarga saya kerahkan, dan bahkan harus pandai membagi dan mengatur agar tidak ada yang dikecewakan, begitu beratnya menjadi seorang pemimpin yang adil dan menjaga amanah ini, bagaimana saya harus melayani, juga bagaimana saya harus mempengaruhi anggota agar mau bekerja, dan bahkan bagaimana saya harus tanggung jawab atas segala resiko yang ada. Dedikasi dan loyalitas saya berikan demi kemajuan semuanya, namun itu tidak menghambat dan membuat saya terlena pada kewajiban saya sebagai seorang mahasiswa, akhir masa jabatan kepengurusan HMJ Periode 2013-2014, juga berakhirlah studi saya di IAIN  SNJ, saya berhasil lulus tepat waktu, maraih gelar Sarjana Hukum Islam (SHI), dan IPK tetap diatas tiga, semua itu adalah kesuksesan terbesar dalam hidup saya. Saya akan terus berusaha meraih yang lebih baik dan lebih besar, karena kita harus terus meningkatkan kualitas diri, sebab pencapaian akan sesuai dengan kapasitas diri, baik kapasitas fisik, pikiran dan ruhiah.

Sabtu, 22 November 2014

Menggapai dan Memaknai Cita

"Perjuangan dirintis oleh orang-orang berilmu, diperjuangkan oleh orang-orang ikhlas dan dimenangkan oleh orang-orang berani"
Setiap orang mempunyai harapan dan tujuan dalam hidupnya, dan setiap harapan adalah mimpi kebahagiaan di masa depannya, tidak satu pun menginginkan kegagalan dalam hidupnya, namun setiap pencapaian cita adalah keberhasilan melewati proses yang panjang dan menaklukan rintangan-rintangan yang menghadang, 5 tahun yang akan datang, ditentukan oleh pergerakan kita hari ini.kita akan menuai apa yang kita tanam, kebaikan akan menghasilkan kebaikan,begitupun sebaliknya, karena dalam kehidupan selalu berlaku hukum sebab akibat.
22 tahun aku menapaki jalan di negeri ini, negeri Indonesia,  berbagai macam rintangan telah ku hadapi, tentu seusia itu adalah usia yang membuat kita semakin matang dalam bersikap dan bertindak,bagi orang-orang yang belajar dan mengambil hikmahnya.dengan sejuta cerita, mengandung tawa, haru dan luka, juga dengan sejuta cita-cita, menjadikan aku untuk terus bangkit memaknai hidup ini, tanpa itu semua, apalah arti hidup ini. untuk mewujudkkannya tentu harus dengan perencanaan yang matang serta tindakan yang kongkrit.
aku terlahir sebagai perempuan, dan dibesarkan oleh keluarga yang lengkap dan cukup bahagia, dan aku diberi kesempatan lebih daripada lainnya, aku terbiasa dilayani dan hidup dengan keadaan nyaman, meskipun aku masih ingat sewaktu kecil tentang hal yang paling memprihatikan dalam hidup aku di saat kondisi yang paling tak berdaya namun aku yakin bahwa itu ujian yang aku dna keluargaku mampu melewatinya, karena campur tanganNya jugalah yang mengantarkan pada kondisi ini, aku selalu dijarkan untuk mengingatnya dalam kondisi apapun, boleh jadi kita punya rencana yang banyak dan juga mimpi yang besar, namun ada kehendak Tuhan yang menentukannya, keyakinan ku penyerahan diri pada Tuhannya bukan berarti keputusasaan seseorang dalam menggapai cita-cita, melainkan refleksi atas diri ini bahwa ada yang maha besar dan kuasa dari kehendak manusia,karena sejatinya kita adalah mahluk yang lemah namunn ada Allah yang menguatkan, mahluk yang kekurangan dan Allah jadikan kecukupan, dan lain sebagainya, artinya kita sama dihadapan Tuhan, Sebesar apapun cita-cita, sebanyak apapun harta kita, dan sepintar apapun kita, tetap akan kembali kepadaNya, tujuan hidup yang paling hakiki adalah berada di sisiNya dengan kebenara, dan untuk mendapatkannya tidak dengan cuma-cuma. Kita dilahirkan tidak untuk sia-sia, bahkan diberi segala macam kelebihannya, diantaranya akal, dan nafsu, dengan mengerahkan segala kemampuanya dengan baik manusia akan menempati derajat yang paling tinggi sebagai khalifah fil ard, namun sebaliknya, bahkan manusia dapat lebih rendahdari seekor binatang sekalipun, Allah hendak menguji hambanya, yang paling, bersabar bertakwa, dan berbuat baik sesamanya untuk mendapatkan tempat disisinNya, dan semua itu telah termaktub dalam kitab suciNya yanng ajaranNya disampaikan melalui Rasulnya, untuk semua, baik miskin maupun kaya, laki-laki maupun perempuan.
siapa yang ingin dilahirkan dalam keadaan kurang, pasti tidak jawabnya namun kelahiran dan kematian adalah takdirNya, tetapi jalan dan usaha untuk hidup adalah kita yang mengubah, tentu setiap manusia sealalu ingin bernasib baik, tapi usaha jugalah yang menentukan, ditegaskan dalam al-Qur'an surah Ar-R'ad ayat 11 yaitu, Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri. maka semangat mengubah nasib harus terus ada. untuk mencapai cita dan untuk dinyatakan merdeka, membutuhkan pengakuan dan peran serta dari orang lain, maka eksistensi diri ada, sesama manusia, sebagai mahluk sosial kita saling membutuhkan, dan hanya kerja kolektiflah yang dapat menguatkan, jelas sekali pesan Allah dalam firmannya QS. Al-Baqarah 148, yang berbunyi " Maka berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan, dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat), sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu". pesan yang tersirat dalam ayat tersebut menyeru kita untuk saling berlomba dalam kebaikan, tolong menolong dimanapun kita berada, dan kelak bahwa kita akan dikumpulkan semua dihari akhir hari perhitungan amal perbuatan, dan Allah lah maha kuasa atas segalanya, kesetaraan atau kesamaan serta manusia yang paling mulia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya. Subhannalah tiada keraguan akan al-Qur'an sebagai pedoman hidup dalam menggapai cita-cita, seluruh aspek dimensi kehidupkan dijelaskan dalam al-Qur'an baik, aqidah, sosial, politik, ekonomi, dan sebagainya, saya yakin betul orang yang senantiasa berpegang teguh pada al-Qur'an sebagai sandaran hidupnya dan mengamalkannya, akan bahagia, sukses dunia akhirat.

Minggu, 07 September 2014

Catatan Harian

bulan demi bulan pesat berjalan
cerah dan resah saling bergantian
butir air mata, peluh jauh berkelana
menembus belukar dan padang cerita

kegagalan yang mendatangkan kecewa
mesti dihapus dengan semangat kuda
terkoyaknya sanubari karena dilukai
berpariasi upaya, mesti mengelabuhi
segala hal ada bermakna
masing-masing membawa karmanya

lalu aku terpana,
pada sebuah catatan harian yang telah penuh
bulan kedua belaspun berakhir
dan tahun baru yang belum aku tahu
menantang di depan mataku

Pertemuan

Selasa 29 april 2014 jam 9 aku berangkat dari rumah dengan niatan pergi ke kampus untuk mencari referensi di perpustakaan dan bimbingan skripsi sama pak selamat, melihat dosen yang berkepentingan masih mengajar dan lain sebagainya, akhirnya jam 10 aku ngopi darat di babeh eh ketemu rojaya and geng, ada hikmah yang dapat aku ambil yaitu “rezeki datang karena silaturahim”, aku mendapat bonus jajan gratis dari meraka, mereka itu senior, sebenarnya hanya karena lebih dulu hidup, lebih dulu belajar dan pengalaman dalam berbagai persoalan. Sedang dalam hal perjalananya bisa masing-masing yang menentukan, bisa jadi kita menjadi sama dengan mereka, juga bisa selangkah lebih maju atau bahkan kemunduran yang menimpa. Oleh karena itu maju atau tidaknya kita, sukses atau tidaknya adalah kita yang tentukan.  Seperti syair chairil anwar menyebutkan bahwa “Nasib adalah kesunyian masing-masing”.

Salah satu diantara mereka ada orang yang membuatku berbunga melanglang buana, tiap malam tidak bisa tidur, khayal kesana kemari, terkadang waktu habis sia-sia hanya karena untuk memikirkan dan meratapi nasib dengannya, hahah biasa  kalau sudah kena virus merah jambu, begitulah adanya. Aku pernah merajut kenangan indah denganya pertemuan itu dimulai tanggal 7 bulan oktober tahun 2013, sebut saja Y. Dia datang dalam kesunyianku, membawa harap saat sanubari aku mulai terkoyak, dengan segala hal yang indah menurutku, tapi memang begitu adanya, hati mana yang tak akan tergoda saat sepi melanda, seakan dia datang menjadi pembebas, dan membawa kedamaian, dan hati mana yang tak akan luluh, dengan segala macam pesonanya dari berbagai sisi ia pancarkan. Namun seiring berjalannya waktu, dari hari ke hari, bulan ke bulan ia menjadi semu, dan semuanya hanyalah semu, nyata adanya. Keberadaanya bersama teman-temanya di situ membuat ku campur aduk rasanya, gelisah, grogi, kikut, marah dan segala macam rasa yang memecah konsentrasi dan positif thinking berkumpul menjadi satu dalam sanubariku, owh virus merah jambu begitu dahsyat kau racuni jiwa ini.  
Akhirnya aku segera menelpon dosenku, mengingat tujuan utamaku adalah bimbingan, juga karena aku tak ingin berlama-lama duduk bersama mereka, hanya akan menjadi mangsa dan bahan canda saja. Aku berusaha mencairkan suasana dan segala macam prasangka yang menghantuiku,, alhamdulillah,,, dosen itu menjawab dan menunggu di gedung AAS, dan aku bisa pergi tanpa banyak mengeluarkan alasan, yaahh meskipun aku harus menunggu beberapa saat lagi di fak, karena  beliau masih berada dalam kelas,, sambil menunggu aku duduk di bangku dekat pintu masuk, namun jiwa ini begitu hampa rasanya, karena hati dan pikiranku lagi-lagi tertuju pada Y, sedang apa disana,? Kapan pergi,, ? jangan pulang dulu, aku ingin berjumpa lebih lama !, dan segala macam kalimat-kalimat yang memenuhi pikiranku, bahwa sejenak saja aku ingin bersamanya, jangan pergi lagi... lamunan itu hilang dan aku kembali sediakala, saat adik kelasku berdatangan dan bertegur sapa denganku.. lalu berbincang dan berbagi rasa dengan mereka. Selang beberapa menit aku memutuskan segera naik ke lantai 2 menuju kelas yang mata kuliahnya diampu dosen pembimbingku Dr. H. Slamet Firdaus, MA. 
Bimbingan dengannya tidak perlu memakan waktu banyak, cukup dengan menyerahkan bab yang akan dikoreksei, dan dua hari kemudian menghadapnya, untuk mengambil koreksiannya. Dosen yang satu ini sangat luar biasa, beliau mempunyai karismatik dan kepandaian yang semua orang mengakuinya, bersyukur banget skripsiku bisa di bimbing dengan beliau, orang yang bersahaja juga perhatian, beliau juga salah satu senior PMII yang menjadi teladanku, inspirasiku. Kesuksesannya dan kesederhanaannya, juga dengan segala macam ujian yang dia hadapi, tapi beliau cukup bijaksana, pokoknya aku melihat segala macam kebaikan ada pada dirinya.. saya menganggap beliau seperti ayahku, dan aku merasakan punya kedekatan emisional dengannya, karena dia selalu terbuka dan menerima siapapun. Cerita punya cerita eh beliau dulu pernah menjadi aktifis dulu bersama kakekku di NU kota cirebon, aahh aku teringat kakekku yang telah meninggalkanku untuk selamanya sejak 21 januari 2010. Dengan segala macam nasihat dan wasiatnya hingga akhir hayatnya. Aku menyambung silaturahmimu kek, semoga ini menjadi amal jariahmu, dan aku yakin kau mendapatkan tempat yang baik di sisiNya.

Setelah selesai bimbingan, aku kembali menuju warung babeh untuk makan dan sambil menunggu teman, ternyata mereka masih berada disana, mau tak mau aku tetap berbaur dengan mereka, meskipun memendam rasa yang sangat aneh, yaah, aku hanya ingin yang terbaik buatku dan buatnya. Maka hanya ini yang bisa aku lakukan, menuju ridhaNya. Tak banya waktu yang kami habiskan, kami hanya diam membisu, merekapun harus segera pergi, kini aku duduk seorang diri.
sembari menunggu teman dan sedikit merasakan sunyi, meskipun sesekali ada babeh yang menemani, karena dia juga sibuk melayani pelanggan-pelanggannya, perhatianku berpusat pada smartphone dan telpon kesana kemari, bahwa aku butuh teman duduk sambil ngopi, wal hasil... alhamdulilah ada juga yang menjawab, dia teman sejawatku sewaktu SMP, RMA dan sampai saat ini, panggil saja mega. Selang beberapa menit dia datang bersama temannya, yang juga sebagai teman kelas saya sewaktu aliyah, susan namanya. Dia datang menemuiku hanya menggugurkan janji dan syarat untuk menjaga persahabatan dan silaturahmi. Yaa,, aku terima meskipun begitu aku tetap bersyukur bahwa ada teman yang masih peduli dengan kesendirianku, kami terbiasa terbuka saling mencurahkan isi hati dan berkeluh kesah, begitu dekatnya aku dengannya. padahal waktu SMP dulu kami hanya berteman sekedarnya. pertemuanku di RMA dengannya lah yang mengeratkan pertemanan dengannya, pada dasarnya saya senang berteman dan bersilaturahmi, hanya saja terkadang harus memakan waktu lama untuk mengenalku lebih, maka wajar orang yang baru mengenalku bilang kalau aku itu cuek dan jutek, persoalan waktu adaptasi saja sebenarnya, dan dari waktu ke waktu aku mengambil hikmahnya serta mengevaluasi diri, kini aku berusaha lebih damai dan lues, dan kebanyakan orang yang sudah mengenalku lama akan betah dan lengket... heheh
Pribahasa mengatakan silaturahim membawa rezeki, bahwa itu benar adanya, berkawanlah dengan baik maka akan mendatangkan kebaikan, karena kita akan menuai apa yang kita tanam, kita adalah manusia, dan sejatinya manusia adalah mahluk sosial, dan dia teristimewa dari segala macam mahluk ciptaanNya, sebab apabila kita dapat memfungsikan akal dan hati secara tepat juga selalu bersyukur maka segala macam kebaikannya akan tampak, dan tidak sia-sia diciptakan dibumi sebagai khalifah fil ard. Kita tidak bisa melakukan sesuatu tanpa bahu membahu, karena semua orang perlu orang lain untuk melengkapi dirinya agar semua orang bisa berkarya dengan maksimal.

Selasa, 19 Agustus 2014

Senandung Cinta di Urat Nadiku

Ku dengar bahasa kalbu
Indah sanubari mengayun lembut
Mengalir deras menggapai suci
Menembus batas, berangan kelak kan bersahut

Merah padam tersipu malu
Dalam sunyi dan dinginnya malam
Jauh dari kebisingan tiada berkawan
Tentram, namun beriramakan musam
Menggali kedalaman cinta
Mengurai makna dari kehidupan

Tersungkup mengabdikan diri
Bersujud menebus nista dan dusta
Bersimpuh membalut luka dan lara
Memperbaiki kelemahan diri

Nyanyian rindu mengalun merdu
KalamMu terdengar syahdu dan haru
PadaMu aku bercumbu
Memadu cinta dan menagih kasih

Tuhan
Di kedalaman hatiku,
Sebuah senandung tanpa kata akan terungkap
Sebuah cinta di urat nadiku tak akan putus
Senandung cinta kan ku dendangkan
Bersyairkan AsmaMu
Sungguh ku sadar kebesaranMu Tuhan
Malam yang kelabu membuat aku menjadi haru

Pengingat

Dear Bloger..
Hari ini aku bangun kesiangan, karena tadi malam tidur jam 02.00, belakangan ini tidak bisa mengatur waktu sebagaimana mestinya, yang efektif dan efesien. Sehingga saya tidak bisa fokus untuk menyelesaikan persoalan satu-persatu, akhirnya banyak yang terbengkalai dan pekerjaanku semakin banyak menumpuk. Seperti, tumpukan pakaian kotor dikeranjang yang tidak terurus, kamar yang kurang enak dipandang, penampilan yang kurang terawat, pekerjaan kampus yang belum rampung, jarang baca buku, dan lain sebagainnya.
Sungguh beban yang amat berat, kalau dipikirkan, dan tanpa ada perubahan, dan  kegiatanku hanya rutinitas belaka. Lagi-lagi terjebak pada zona nyaman, yang membuatku terlena pada kehidupan yang fana. Sehingga semakin dangkal akan akal dan pengetahuan. Padahal banyak target, dan cita-cita yang harus ku capai, aku hanya ingin berbuat kebaikan, dan membahagiakan keluarga, hidupku hanya satu kali, dan setiap harinya, aku selalu takut bahwa itu adalah hari terakhirku. Maka aku hanya ingin hidup bermanfaat buat semua orang.
Sejak beberapa bulan yang lalu aktifitas aku mulai berubah, saat ini waktu yang menentukan juga menuntut aku untuk berubah haluan dan survive dalam kondisi apapun.  Sebagaimana firman Allah dalam (QS.Ar-R’ad ayat 11)
žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ ¨
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS.Ar-R’ad ayat 11)

Sungguh terenyuh hati ini membaca kalamNya. Aku dapat mengambil ibrahnya bahwa sampai kapan pun aku tak akan pernah berubah tanpa usaha aku untuk merubahnya. Maka perubahan itu ada dalam pribadinya, dan setiap persoalan,solusinya ada dalam dirinya sendiri. Mulai sekarang, biarlah tulisan-tulisan ini menjadi pengingat dan motivasi untuku, disaat aku mulai lupa, disaat aku hilang arah dan patah semangat, karena aku hanya manusia biasa yang punya ego, nafsu amarah dan lain sebagainya. Namun tidak akan terjadi apapun bagi orang-orang yang bersabar dan yakin kepadaNya Tuhan semesta alam yang merajai kehidupan, akan ada tempat dan pertolongan disisiNya bagi orang-orang yang beriman, dan bertaqwa.



Roller Coaster Emosi

Dalam perjalanan hidup kita pasti mengalami pasang surut, dan keadaan yang sering kali berubah-berubah, terkadang kita dihadapkan dengan b...