Selasa, 19 Agustus 2014

Senandung Cinta di Urat Nadiku

Ku dengar bahasa kalbu
Indah sanubari mengayun lembut
Mengalir deras menggapai suci
Menembus batas, berangan kelak kan bersahut

Merah padam tersipu malu
Dalam sunyi dan dinginnya malam
Jauh dari kebisingan tiada berkawan
Tentram, namun beriramakan musam
Menggali kedalaman cinta
Mengurai makna dari kehidupan

Tersungkup mengabdikan diri
Bersujud menebus nista dan dusta
Bersimpuh membalut luka dan lara
Memperbaiki kelemahan diri

Nyanyian rindu mengalun merdu
KalamMu terdengar syahdu dan haru
PadaMu aku bercumbu
Memadu cinta dan menagih kasih

Tuhan
Di kedalaman hatiku,
Sebuah senandung tanpa kata akan terungkap
Sebuah cinta di urat nadiku tak akan putus
Senandung cinta kan ku dendangkan
Bersyairkan AsmaMu
Sungguh ku sadar kebesaranMu Tuhan
Malam yang kelabu membuat aku menjadi haru

Pengingat

Dear Bloger..
Hari ini aku bangun kesiangan, karena tadi malam tidur jam 02.00, belakangan ini tidak bisa mengatur waktu sebagaimana mestinya, yang efektif dan efesien. Sehingga saya tidak bisa fokus untuk menyelesaikan persoalan satu-persatu, akhirnya banyak yang terbengkalai dan pekerjaanku semakin banyak menumpuk. Seperti, tumpukan pakaian kotor dikeranjang yang tidak terurus, kamar yang kurang enak dipandang, penampilan yang kurang terawat, pekerjaan kampus yang belum rampung, jarang baca buku, dan lain sebagainnya.
Sungguh beban yang amat berat, kalau dipikirkan, dan tanpa ada perubahan, dan  kegiatanku hanya rutinitas belaka. Lagi-lagi terjebak pada zona nyaman, yang membuatku terlena pada kehidupan yang fana. Sehingga semakin dangkal akan akal dan pengetahuan. Padahal banyak target, dan cita-cita yang harus ku capai, aku hanya ingin berbuat kebaikan, dan membahagiakan keluarga, hidupku hanya satu kali, dan setiap harinya, aku selalu takut bahwa itu adalah hari terakhirku. Maka aku hanya ingin hidup bermanfaat buat semua orang.
Sejak beberapa bulan yang lalu aktifitas aku mulai berubah, saat ini waktu yang menentukan juga menuntut aku untuk berubah haluan dan survive dalam kondisi apapun.  Sebagaimana firman Allah dalam (QS.Ar-R’ad ayat 11)
žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ ¨
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS.Ar-R’ad ayat 11)

Sungguh terenyuh hati ini membaca kalamNya. Aku dapat mengambil ibrahnya bahwa sampai kapan pun aku tak akan pernah berubah tanpa usaha aku untuk merubahnya. Maka perubahan itu ada dalam pribadinya, dan setiap persoalan,solusinya ada dalam dirinya sendiri. Mulai sekarang, biarlah tulisan-tulisan ini menjadi pengingat dan motivasi untuku, disaat aku mulai lupa, disaat aku hilang arah dan patah semangat, karena aku hanya manusia biasa yang punya ego, nafsu amarah dan lain sebagainya. Namun tidak akan terjadi apapun bagi orang-orang yang bersabar dan yakin kepadaNya Tuhan semesta alam yang merajai kehidupan, akan ada tempat dan pertolongan disisiNya bagi orang-orang yang beriman, dan bertaqwa.



Senin, 18 Agustus 2014

Proses

sore sobat bloger,
aku telah menyelesaikan studi S1 di iain syekh nurjati cirebon, dan kini aku duduk sembari memaikan jemari di meja kerja, kegiatan ku sekarang di LMM (lembaga manajemen mahardika) dibawah yayasan pengembangan ilmu mahardika milik Dr. Hediyana Yusuf. ngomong... ngomong soal pekerjaan aku teringan semalam tadi aku dapet telepon dari seseorang, keliatannya si baik, dia nawarin aku permodalan untuk usaha, ya,,, ku dapat teguran yang sangat berharga dan cambuk buat aku.. aku sadar bahwa hidup ini harus bermanfaat dan memberikan manfaat. dan segalanya tidak ada yang instan untuk dicapai.. semuanya butuh pross...

Selasa, 12 Agustus 2014

Menanti Esok

malam sobat bloger, tahuhkah kalian, saat ini aku ada dalam kondisi, senang namun juga deg...degan... menggu hari esok, besok adalah hari pnenentuan akhir studiku... rasanya campur aduk,, Ya Allah mudahkanlah aku, dan lancarkan hari esok, aku ingin pulang membawa kabar gembira, untuk kedua orang tuaku, dan keluargaku... Tuhan mohon restui aku...

Minggu, 10 Agustus 2014

Hidup Manusiawi dan Keadilan

Tanggal 22 desember adalah hari untuk perempuan-permepuan yang merdeka dan maju, aku peringati dengan aksi turun ke jalan bersama masa perempuan yang bangkit dan maju. penyadaran masa dan konsolidasi pengetahuan bagian dari harapan kerja kami. berorasi turun ke jalan, adalah hal yang biasa namun itu bukanlah satu-satunya tujuan kami, hidup manusiawi dan setara penuh keadilan adalah menjadi ujungtombak kami, kami sadar bahwa kami adalah perempuan, kami sadar bahwa kami hidup dan bagian dari budaya patriakal.
Kami memaknai hari ibu adalah sebagai hari bangkitnya kaum perempuan. karena pada hari itu adalah hari dimana diadakannya kongres perempuan pertama kali, maka sesunggunhya saat itulah kemajuan, kesadaran dan perjuangan kaum perempuan ada. persoalan sosial, ekonomi, hukum dan politik adalah persoalan manusiawi, oleh karena itu tidak ada pemisahan perempuan dan laki-laki, melainkan menjadi perjuangan bersama. 
Terbukanya ruang publik bagi perempuan, tanpa dibarengi dengan pendidikan, peningkatan kualitas juga kesadaran yang sensitif gender, it's nonsense. karena faktanya hingga saat ini tubuh perempuan semakin tereksploitasi, upah yang murah, korban kekerasan, traficking, dan Indnesia termasuk negara pemasok buruh migran terbesar dan murah, 80% nya adalah perempuan. kami hanya bermaksud menuntuk hak kami sebagai manusia layak mendapat perlakuan yang manusiawi. bukanlahlah laki-laki yang menjadi lawan kami, tapi kapitalisme, imprealisme, feodalisme dan patriarki yang kami tentang.
Sama sekali aku tidak menyatakan perang gender, juga tidak ingin menggempur kelaki-lakian mereka. aku mengakui, bahwa perempuan dan laki-laki memang mempunyai perbedaan yang signifikan, yaitu perbedaan kodrati yang tak dapat digantikan, tetapi mereka mempunyai kesetaraan dalam wilayah sosial.
Aahh... pelajaran dan pengalaman yang tak ternilai, turun kejalan, mewakili suara rakyat, suara, perempuan, suara kebenaran juga suara Tuhan.
Aku berkesimpulan, bahwa yang dibutuhkan bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas perempuan yang yang dapat menjamin taraf hidup mereka semakin maju dan meningkat. kami perempuan, kami hanya ingin hidup manusiawi dan keadilan...
selamat hari Ibu... :D !!!

cirebon 22 Desember 2013

Sabtu, 09 Agustus 2014

Temuilah Aku

Ya Allah Ya Rabb Ya Rahman Ya Rahim 
Yang Maha Membolakbalikan hati kami 
Tetapkanlah hatiku atas agamaMu dan RidhaMu 
Dekatkanlah dia tapi tak lebih dekat dariMu 
Cintanya tak melebihi cinta padaMu
Rindunya pun tak melebihi rindu padaMu
Siapakah di sana yang Engkau siapkan dan Engkau pilih
untuk mendekat, dicintai dan mencintai
merindu dan dirindui
terbalutkan kasih sayangMu Ya Rabb 
bersemi bersama RidhaMu
hingga kami bersatu bertasbih dengan cinta 
atas kasih sayangMu dan pemberianMu
temuilah aku dengan jodohku 
segera diwaktu yang tepat aku butuhkan 
dampingilah aku ya Rabb 
sebelum dan sesudah ia hadir menemani hari-hariku 
Indah menjalani bersama Rahman dan RahimMu
tegarkanlah, kuatkanlah hambaMu ini yang lemah atas ujianmu,
hingga layaklah aku menjadi menjadi perempuan yang Kau rahmati..

Kamis, 07 Agustus 2014

ini adalah hari ke empat ku masuk kantor. aku perlu banyak blajar dan beradaptasi terhadap transisi ini. Butuh proses dan mental lebih untuk menghadapi perbedaan aktifitas, yang mulanya aku di kampus yang katanya masyarakat intelektual, kerjaan.nya diskusi, baca buku, bkin makalah, seminar, diklat dan demo gak ketiggalan juga... hehe.. karena saya bagian dari aktifis, yang idealnya adalah karena sebagai mahasiswa, yang memiliki daya intelektuah lebih. kemudian juga kritis yang transformartif. bagaimana ia bersikap daan bertindak terhadap problem- problem disekitas kita dapat menjadi solusi kehadirannya membawa manfaat bagi masyarakat banyak. dan dedikasi.nya tidak diragukan lagi. dan halayak publk mengenal dan tahu bahwa mahasiswa adalah agen of control, agen of social, agen of change.. mak, aku harus abdikan diri bada bangsa, negara dan agama.

Rabu, 06 Agustus 2014

Shalat

Shalat = Prayer
Shalat is the  islamic prayer, shalat consists of five daily prayers according to the sunna : the names are according to the prayer times : fajr (morning down) zuhr (noon) ashr (afternoon) magrib (after sunset) and isha (late evening night).

senin 28 april 2014

Hari ini saya tidak ketinggalan waktu shalat subuh, lega rasanya, karena bangun tepat saat fajar belum terbit. Sudah menjadi rutinitas saya di pagi hari sebelum pergi ke kampus, yaitu mencuci piring, mencuci baju, dsb. Pekerjaan sehari-hari itu menjadi tanggungjawab dan wajib dilaksanakan, agar keindahan dan kenyamanan tetap terjaga, awalnya terasa sedikit terbebani, tapi apa mau dikata, tak bisa mengelak lagi, apalagi saya seorang anak perempuan yang paling besar di keluarga. Ternyata setelah dinikmati terasa enjoy. Meskipun lelah dan keluh kesah sesekali terucap, karena tidak ada kerjasama yang baik antar anggota keluarga.
Mereka masih menganggap bahwa ini adalah pekerjaan kodrati yang memang harus dilakukan oleh perempuan. Sedikit sulit memberikan pemahaman pada mereka, bahwa sebenarnya dibutuhkan kerjasama yang baik dalam melakukan peran sosialnya. antara laki-laki dan perempuan, perlu kesabaran, butuh waktu dan secara perlahan untuk menjelaskan perihal itu. Saya pikir ini adalah kontradiksi yang masih wajar, disebabkan pendidikan dan pengalaman serta pengetahuan yang didapat berbeda antara satu anggota keluarga dengan anggota lainnya.
 Sederhana sebenarnya, saya hanya ingin membebaskan dan meringankan beban mamah, bertahun-tahun berada dalam kungkungan budaya patriarki, walaupun harus menjeburkan diri juga dalam budaya itu, hanya ingin melihat senyum di wajahnya. Jelas sekali tekanan dan rasa bersalah bahkan seperti berdosa menghantui prasangka hatinya, ketika tidak menyiapkan hidangan, dan tidak bisa mencuci, serta mengatur keadaan rumah, dll, karena sudah tidak mampunya dia lakukan hanya seorang diri. Mereka (baca: laki-laki) tidak ingin tahu dan tidak membantu bahkan melirik pekerjaannya saja enggan, hendak saya beritakan, bukanlah kesalahan dan dosa yang besar bagi perempuan ketika sudah di luar batas kemampuannya, dan jangan menghakimi dia. Bagai seorang penjahat yang dikurung dalam sel tahanan. Sudah saatnya, membangun relasi yang baik, dengan membagi peran, berbagi kisah sakit dan suka cita. Sesungguhnya ada hubungan ketersalingan  dalam berelasi.
Pukul 10.00 saya berangkat ke kampus dengan menggunakan angkot, tergesa-gesa turun dari mobil saat tiba di depan kampus. Langkah kaki yang cepat penuh dengan spirit dan optimisme, sambil membawa map yang berisikan skripsi, begitu percaya diri bahwa aku akan ketemu dengan dosen pembimbing. Tapi hasilnya nihil, di fakultas syariah tidak ada dosen yang akan saya temui untuk konsultasi. Akhirnya aku hanya duduk di ruang tunggu, berlalu lalang mahasiswa, mereka adalah adik kelas di jurusan AAS. Sejenak keberadaan mereka mengingatkan masa silam, saat aku masih kuliah.
Aku melalui proses yang panjang, utntuk menjadi aku yang sekarang. Mulai dari belajar berbicara, belajar menulis, dan belajar berorganisasi serta mengaji. Saya lakukan itu semua, sejatinya untuk bekal hidup saya di masa mendatang. Bukan hal yang mudah memang tapi memberikan makna bahwa hidup adalah menghidupi. Saya termasuk orang yang paling beruntung dan mempunyai kesempatan yang lebih, mendapatkan kepercayaan dari orang tua juga segenap sahabat-sahabatku. Tak akan pernah ku sia-siakan, namun waktu terus berlalu dan tak akan pernah mundur, saat ini ku sedang menyiapakan diri dan menata hidup di masa yang akan datang. Namun saat ini skripsi perkara yang harus aku selesaikan dalam waktu dekat, untuk mengawali kehidupan yang baru.
Kring..kring..!!! suara dering HP, membuyarkan lamunanku saat mengenang masa lalu. Ternyata pesan dari dosen yang mengabarkan kealfaannya, tidak bisa membimbing hari ini. Kemudian disusul dengan pesan dari Pa Dr. H Slamet Firdaus, “nti stlh dhur”, begitu isi pesannya. Akhirnya sambil menunggu waktu duhur, aku bangun dari kursi dan melanjutkan perjalanan menuju warung kopi babeh, tempat biasa aku nongkrong dengan sahabat-sahabat. Yeahh.. sepi sekali suasananya. Langsung aku mencari posisi duduk yang sedikit nyaman dan memesan minuman dan makan untuk mengisi perut yang sudah terasa lapar.
Menjelang waktu duhur saya pergi ke kosan nanda, tepatnya di al hadid kamar nomor A.1. tempat biasa aku dan sahabat-sahabat rehat juga melaksanakan shalat. Jam 01.00 saya kembali ke fakultas, untuk menemui pa slamet, 1 jam sudah berlalu, tetapi belum juga datang. Duduk berpangku tangan dan menikmati wifi gratis, ngobrol dengan pesuruh fakultas, dedi sapaan akrabnya. Itu yang saya lakukan karena fakultas sangat sepi, aaghh langsung updte status “ menunggu itu hal yang membosankan, tapi ini adalah proses yang harus dilalui”, komentarpun berdatangan.
Melihat sekjur datang, aku menyusul ke ruanganya dan bermaksud sowan, kita memang akrab, bahkan dia salah satu dosen yang memberikan perhatian pada saya, suasana mencair dengan obrolan dan candaan, seperti teman sejawat. Eeh pembicaraan semakin lama semakin menyudutkan saya, awalnya dia mengisahkan perjuangan dia waktu menyelesaikan thesisnya di jakarta, dan awal dia berumah tangga juga meniti karir, ujung-ujungnya dia bialang “ mungkin kamu harus nikah, untuk memacu semangat menyelesaikan skripsi, selektif boleh, tapi jangan memaksakan orang untuk perfect. Jusrtu kesempurnaan ada karena saling melengkapi, kekuranganya ditutupi oleh pasanganya”. Ahh lagi-lagi aku mendapatkan khutbah nikah, bermakna tetapi sedikit risi, karena dari sekian banyak orang memandang bahwa aku memasang kriteria yang terlalu tinggi juga sangat selektif, yang menyebabkan sampai saat ini masih sendiri dan perjalanan cintaku tak semulus menjalankan organisasi dsb.
Aku pikir mereka sangat spekulatif, asumsi-asumsi mereka sangat tidak berdasar, karena analisanya tidak melibatkan si subyek, baik pengalaman hidup, latar belakang juga pemikirannya serta psikologinya. Sehingga tidak komprehensif dalam memberikan konklusi. Ceilee bahasanya gaya,, hee... tapi ini fakta, bahwa bicara soal rasa, cinta juga selera adalah perkara yang subyektif dan relatif, serta suara hati lebih mendominasi, daripada suara fikir.
Baiklah akan saya sampaikan sedikit profile saya, tapi nampaknya akan saya buat di judul tulisan yang berbeda. Namun jadi membuat saya bertanya-tanya bagaimana konsep jodoh Tuhan yaa... ??.. ya sudahlah, mungkin jodoh saya masih diperjalanan dan belum tiba waktunya.
Dari ruangan kajur aku beranjak ke ruangan dekanat fak, tidak lama setelah saya duduk, PD III bagian kemahasiwaan, Dr. E. Sugianto memanggil saya, lalu masuk deh dan berbincang, soal HMJ juga soal kebangsaan dan bursa presiden dan konstalasi presiden saat ini. Dosen itu termasuk orang yang unik, karena namanya sudah melambung tinggi di kancah nasional, mengikuti seleksi hakim MK 3 kali, tapi tidak pernah lolos,, hmhm.. salut dengan semangatnya, dan aku harus lebih semangat darinya.     

Hari semakin sore, fakultas mulai sepi, satu persatu orang pergi, tapi aku tak kunjung bertemu dengan pa H. slamet firdaus, akhirnya aku menyusuri jalanan kampus menuju warung tongkrongan,, dengan tujuan menemani ayu untuk makan. Ada alfi menhampiri tempat duduk kami, dia salah seorang yang kami kenal dekat juga, termasuk orang yang nongkrong di babeh, meskipun tubuhnya mungil tetapi umur dia lebih tua, hehe... karena keunikannya dia menjadi bahan and santapan canda tawa kami. Semakin lama semakin gelisah, ingin segera sampai di rumah, tapi ayu sahabatku, juga sebagai pimred mengajak untuk ke rakcer menemui mulyanto, tapi aku tak berselera lagi seperti dulu, maaf sahabat yang juga sebagai pimred la miraposa, komandonya ada di maryam hito si ketua kopri kita, yah dengan bersikukuh saya memutuskan untuk pulang ke rumah di anter oleh alfi sampai di depan gerbang rumah.  End.

metamorfosis

hari ini adalah hari ketiga aku beraktifitas kembali setelah libur lebaran 1435 H, aku bangun pagi sekali tidak seperti biasanya, hal ini karena perubahan agenda dan orientasiku, di usiaku yang semakin bertambah, semakin banyak rintang, halang, juga beberapa hal yang harus aku pikirkan dan lakukan, tidak lagi menggantungkan diri pada siapapun, kemandirian dan kedewasan menjadi tuntutan dan suatu keharusan. kini aku memasuki babak baru dalam mengarungi kehidupan. hidup dan kematian adalah takdir dan kusa dariNya memang.namun sebuah anugrah dan rahmat bagi orang-orang yang berkesempatan melakukan kebajikan dan hanya karena tulus kecintaan padaNya. kami semua diciptakan untuk menerima ujian darimu, baik dalam bentuk kenikmatan maupun kesulitan, lalu kami akan menjadi pemenang ataukah penyesal.. aahh jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah ku mencintaiNya dan menyembahNya...?? ya,,, pada dasarnya sejatinya tujuan hidup hanyalah untuk mendapatkan ridha dariNya...

alhamdulilah nikmat Iman, dan Islam yang Kau berikan dan tetapkan padaku, kini ku masih juga Kau titipkan kedua orang tuaku Ibunda Yeni Latifah dan Ayahanda Ahmad Syifa. yang harus ku jaga dan kubahagiakan, aku yakin, baktiku pada mereka, adalah baktiku padaMU. aku mohon Tuhan Kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku di waktu kecil. wujudkanlah  mimpi-mimpinya, tiada paling bahagia selain melihat mereka tersenyum bahagia, semua mimpinya dapat terwujud, aku tahu betul keinginan mereka adalah melihat dan menghadiri aku wisuda, tiada yang paling indah selain darinya, maka ini adalah salah satu hajat terbesarku yaitu orang tua menyaksikan aku menjadi sarjana, hanya itulah dapat aku lakukan, meskipun belum dapat menggantikan kebaikan dan kasih sayangnya..dan tidak akan pernah bisa tergantikan, selain itu pula hanya doa yang terus mengalir untukmu yang dapat kulakukan, dan aku tahu betul di tahun mendatang, tepatnya 2015 mereka akan menunaikan ibadah haji maka wujudkanlah  Ya Allah, muhdahkanlah, sehatkanlah kedua orang tuaku.. Wahai engkau yang maha pengasih lagi penyanyang Ya Rabb.. maka kasihi dan rahmatillah kaluarga kami.. 


Roller Coaster Emosi

Dalam perjalanan hidup kita pasti mengalami pasang surut, dan keadaan yang sering kali berubah-berubah, terkadang kita dihadapkan dengan b...